Sabtu, 27 Februari 2010

Wali Kota Bima Antusias Hadirkan PTN di Bima

Kehadiran perguruan tinggi negeri di Pulau Sumbawa kian memanas. Tim bekerja sama dengan Forum Kajian Wilayah dan Budaya Masyarakat Pulau Sumbawa menggelar ekspose di Restoran Pualam Makassar, Kamis (25/2) dengan menampilkan tiga pembicara. Dr.Abd.Rahman, S.H., M.H. membawakan materi mengenai Badan Hukum Pendidikan (BHP), Prof.Drs.H.Imran Ismail membawakan topic ‘’Hasil Study Kelayakan Pendirian Universitas di Bima’’ dan M.Dahlan Abubakar membawakan topik ‘’Usul Nama Universitas’’.
Abd.Rahman menjelaskan, BHP Pemerintah (BHPP) ditujukan untuk pendidikan tinggi, BHP Masyarakat (BHPM) untuk lembaga pendidikan tinggi yang selama ini dikelola pihak swasta. Sementara lembaga pendidikan dasar hingga menengah akan dikelola BHP Pemerintah Daerah (BHPPD).
Wali Kota Bima, H.M.Nur Latif, antusias menghadirkan sebuah perguruan tinggi negeri di kota Bima. Meski lokasinya di ibu kota, namun pderguruan tinggi negeri itu tetap akan melayani masyarakat Kabupaten Bima, Dompu, Sumbawa Besar, Sumbawa Barat, dan beberapa kabupaten di Flores dan Sumba.
‘’Kita sudah menjelajahi Pulau Sumbawa untuk sosialisasi dan persiapan awal.’’ Kata Nur Latif dalam pertemuan Tim Pendirian PTN di Bima dengan para anggota DPRD Kota Bima, pekan lalu di Kantor Pemkot Bima di Raba.
Ia mengatakan, upaya-upaya yang dilakukan antara lain penyiapan dana ABPD yang sudah dilaporkan ke DPRD serta pembebasan tanah lokasi sekitar 30-40 hektar. Jika kemudian lokasi areal kampus itu kurang, kita akan tambahkan.
Nur Latif mengatakan, dengan adanya PTN di Kota Bima akan mampu mengakselerasi pembangunan di kota ini. Yang penting adalah dampak positifnya adalah membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan rakyat.
‘’Jika PTN ada, banyak rumah akan dikontrak. Dibangun took buku, sehingga akan menggerakkan ekonomi mikro,’’ ujar Nur Latif berapi-api.
Wali Kota menjelaskan, setiap tahun uang yang keluar dari Kota Bima untuk para membiayai mahasiswa asal Bima di beberapa daerah di Indonesia mendekati angka Rp 14 milyar. Jika uang sebanyak itu dibelanjakan di Kota Bima jelas dampaknya akan terasa dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bima.
Pada sisi lain, memang mungkin ada dampak negatifnya, namun dampak positifnya jauh lebih besar. Anak-anak akan menjadi cerdas berpikir. Kehadiran PTN tersebut akan ditunjang oleh sumber daya alam yang ada.
‘’Potensi Kota/Kabupaten Bima ini dahsyat,’’ sebut Nur Latif yang didampingi Sekretaris Tim Mastorat S.H., M.H, dan anggota Dewan Pakar M.Dahlan Abubakar.
Sebagai langkah awal, tim sudah melaksanakan penyebaran angket dukungan di beberapa kabupaten di Pulau Sumbawa dan Kota Bima sendiri sebagai lokasi kegiatan. Diharapkan universitas negeri ini sudah terbentuk tahun 2011 dengan Badan Hukum Pendidikan Pemerintah (BHPP).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar