Selasa, 15 Juni 2010

Ayam Tertawa di Pasar Hobi

Ayam jantan berkokok sudah biasa. Juga bukan barang aneh. Tetapi, ayam ‘tertawa’ baru aneh. Lantaran ada ayam bersuara aneh seperti ini, beberapa waktu yang lalu di Parepare dilaksanakan lomba ayam tertawa. Yang hebat lagi, pada saat para ‘pemenang’ diundang maju dan menempati posisi masing-masing dengan predikat juara yang diraihnya, ayam-ayam itu kompak juga memperdengarkan ‘tertawa’-nya yang berkepanjangan.
‘’Kalau yang juara itu, harganya tidak main-main, Pak. Bisa mencapai Rp 15 juta per ekor,’’ kata salah seorang penjual ayam tertawa di Pasar Hobi. Toddopuli, Makassar, ketika dikerumuni belasan mahasiswa peserta English Journalism dari Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Sabtu (12/6) siang.
Kedatangan mahasiswa yang saya pimpin itu, sengaja untuk mengetahui perihal ayam tertawa itu. Menurut sang penjual, ayam yang tertawanya berdurasi sampai 30-60 detik harganya sangat mahal. Kalau pendek, harganya berkisar Rp 1 juta. Ayam sejenis ini ternyata berasal dari Sidrap. Untuk menciptakan ayam yang kelak dapat ‘ngakak’ tidak ada perlakuan khusus. Makanannya biasa saja, seperti yang dijual di pasar-pasar hobi seperti ini.
Dalam kunjungan itu, dua orang mahasiswa juga ‘mewawancarai’ seekor ayam jantan yang juga dikenal ‘suka tertawa’. Ketika ditempatkan di pinggir jalan, dia mogok tertawa. Selidik punya selidik, ada dua penyebab hingga ayam berwarna putih itu mogok tertawa. Pertama, dia kepanasan. Kedua, ternyata ayam itu keenakan dibelai salah seorang dari dua mahasiswa putri yang mencoba ‘’mewawancarainya’.
‘’Pantasan ayamnya tidak mau ‘tertawa’, dari tadi dibelai terus. Dengan pandangan mata menerawang dia tenang saja menikmatinya,’’ kata saya yang disambut tertawa kedua mahasiswa saya itu.
M.Dahlan Abubakar
Wartawan Senior Sulsel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar